11 April berulang dalam sistematika waktu
di Kalender. Bertambahlah total umur sekaligus berkuranglah sisa usia.
Sebenarnya sejak tahun lalu sudah belajar untuk tidak terlalu mengistimewakan
hari lahir. Berharap tidak banyak ucapan kecuali untuk orang-orang yang
diharapkan tidak lupa (haha), tidak ada surprise, tidak ada kado, tidak ada
tiup lilin. Jika mengakoordinir pikiran menuju rana the past of Ipa, pertama kali diberi surprise itu saat SMA.
Demi apa, jika diijinkan untuk lebay,
saat itu entah karena musim apa, saya merasa sangat terharu. (yaahh..dalam
hidup, biasanya hal-hal yang terjadi untuk pertama kali memang selalu memiliki
kesan spesial hingga susah untuk tidak diingat). Kue surprise pertama kali adalah
bakwan 500-an yang ditumpuk-tumpuk kemudian dihiasi dengan Choky-Choky (snack menyedihkan berupa coklat yang dipaksakan
menyaingi Silverqueen). Sudah menjadi
hal yang lumrah bagi manusia-manusia kurang dewasa, sebelum diberi surprise, rencana
kejutan didahului dengan akting-akting kurang berbakat yang seolah-olah
memojokkan birthdayer (orang yang sedang berulang tahun). Saat itupun sama dan
sayapun tidak begitu stupid untuk
tidak dapat memilah ini akting apa sungguhan. Yahh pura-pura sajalah merasa
terpojok, biar reality show nya
sukses. Wkwkw. Hhh jadi rindu mereka, teman-teman “Keok” yang hampir semuanya
sudah memasuki usia was-was (hahaha). Semoga mereka semua termasuk saya juga, senantiasa
disertakan hidayah, petunjuk, dan cahaya iman dalam hidup hingga nafas
terakhir. Aamiin.
Sudah menjadi kebiasaan selama
2 atau 3 tahun terakhir, setiap 11 April saya selalu kesemutan mengantisipasi
dan mempersiapkan amunisi siaga satu agar si “Facebook” tidak mengabarkan hal
tidak penting itu kepada orang-orang. Pengaturan akun sudah diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi hal demikian, atau tanpa merasa bersalah mengubah hari
kelahiran jauh-jauh hari sebelum 11 April, nanti kalau tanggalnya telah lewat
dibetulkan lagi (wkwk). Namun facebook suka liar dari sistemnya, jauh dari yang
bisa dijangkau akal. Kalau sudah seperti itu, tutup akun sehari dua hari adalah
solusi yang baik. Saya tidak merasa berlebihan, hanya saja saya suka meneliti
sesuatu yang barangkali jarang dipikirkan orang lain. Seperti playing of the game, saya hanya ingin
melihat siapa diantara sekian banyak orang yang kukenal yang menganggap saya
setidaknya sedikit penting dalam memori ingatannya. Jika kalian tanya mengapa? Karena
entah apa, saya percaya, saat orang memiliki kadar penting yang sedikit lebih
dari banyaknya orang-orang yang pernah diajak berinteraksi, maka secara
otomatis kalian akan menghafal dua hal dalam diri orang tersebut “Tanggal lahir
dan Nomor Handphonenya.” Sejauh ini jika saya mengestimasi, otak saya telah
menyimpan data tanggal kelahiran 16 orang secara otomatis. Namun jika mengingat
lekat tanggal kelahiran sekaligus nomor handphone hanya ada 3 orang saja.
Bapak, mama dan satu “invisible person” yang tidak bisa disebutkan.
Menghadiahi diri sendiri adalah
kegemaran saya yang paling tidak tertangguhkan. 11 April ini adalah 11 April
yang istimewa, hadiah terbaik yang paling disukai lidah, yaitu mengijinkan diri
sendiri untuk makan sebanyak apapun yang dimampu dengan menu makanan terlezat
setelah bakso, dialah mie goreng yang tertimbun nasi 1 ½ mangkok. Menu makanan
yang sukses membuat siapapun yang pencernaannya normal menjadi gemuk tidak
menyenangkan. Perpaduan karbonhidrat yang keduanya bersaing untuk menjadi lemak
terbaik di dalam tubuh. Namun karena ini adalah hadiah di 11 April, saya akan
memandangnya sebagai “perpaduan buah pepaya dan apel yang sehat” (hahahha). As crazy as it sounds, beberapa hari
lagi mie goreng yang bumbunya sudah menjadi biskuit padat ini akan beralih
status menjadi “kadaluarsa”, tapi lagi-lagi karena ini adalah hadiah di 11 April, saya pun akan
memandangnya sebagai mie yang baru saja keluar dari pabriknya wkwkwkw
Di sisa usia ini, di 11 April
ini, saya berharap agar diberi kekuatan oleh-Nya untuk menjadi penguasa atas
diri saya sendiri sehingga akan sulit untuk diperbudak hawa nafsu dan ego,
lebih banyak bekerja keras, lebih banyak berbenah, lebih mudah memaafkan, lebih
ikhlas, jujur dan qonaah juga lebih
berhati-hati mengambil sikap, dan yang terpenting dari semuanya menjadi sukses
untuk setiap posisi yang sedang dan akan diemban insha Allah, sebagai hamba,
sebagai muslim, sebagai anak, sebagai saudara, sebagai kakak, sebagai adik, sebagai
teman, sebagai sahabat, sebagai tetangga, sebagai mitra, sebagai istri, sebagai
ibu, sebagai nenek, sebagai bagian dari keluarga, sebagai buyut, sebagai
almarhumah.
Ohya, terima kasih untuk
orang-orang yang telah mengingat 11 April ini, kalian nyaris membuat saya
menambah semangkok nasi lagi karena bersukacita (wkwk), juga bagi yang tidak
mengingat, sebuah kemakluman yang sangat wajar, karena saya bukan pahlawan
nasional dan juga tidak secantik Raisa. Hahah. Doakan Ipa untuk menjadi pribadi
yang lebih mudah menerima dan diterima.
Allahumma
alhimma rusydana wa a’idna bi syarri nufusina..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar