Saya merasa bahwa tes TPA OTO Bappenas
sedikit kurang lazim di telinga banyak orang, oleh karena ada beberapa teman
yang bertanya-tanya sejak kemarin tentang jenis, penyelenggara dan untuk
keperluan apa tes tersebut. Okelah saya menjawabnya melalui tulisan ini karena
sejujurnya sekarang saya sedang melakukan terapi untuk diri sendiri, terapi ini
kunamai dengan “terapi lebih banyak menggerakkan jari-jari tangan ketimbang
mulut” hahaha
TPA adalah singkatan dari Tes Potensi
Akademik. Tes ini digunakan sebagai alat seleksi bermacam-macam kebutuhan
seperti program beasiswa, penerimaan mahasiswa baru jenjang S2 dan S3, melamar
pekerjaan, kenaikan pangkat hingga promosi jabatan. Penyelenggara tes ini
adalah Bappenas melalui Unit Pelayanan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA). Tes ini
dirancang untuk mengukur potensi intelektual seseorang yang nilainya berkisar
dari 200 hingga 800.
Doc. Google |
Beberapa orang sempat nimbrung “Untuk apa
mengikuti tes ini, toh tiap-tiap kampus dan perusahaan memiliki penyelenggaraan
tes TPA sendiri-sendiri semisal PaPs UGM atau SIMAK UI”, benar guys, tetapi
ibarat Sertifikat TOEFL ITP yang diselenggarakan oleh ETS, Sertifikat TPA OTO
Bappenas pun bergaransi umum yang bisa dipakai di banyak instansi dan institut.
Sehingga dengan hanya melampirkan sertifikat ini maka biasanya kita tidak perlu
lagi melakukan tes serupa ketika ingin melanjutkan sekolah atau mendaftar
pekerjaan. Ada pula sih beberapa tempat yang tetap mengharuskan tes TPA lagi
meskipun kita sudah memiliki stok nilai baik di TPA OTO Bappenas tapi jumlahnya
tidak begitu banyak kok.
Cara
mendaftar???
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah
mengecek jadwal penyelenggaraan tes TPA OTO Bappenas di koperasi.bappenas.go.id. Nah setelah menemukan jadwal dan
lokasi tes yang cocok maka mulailah melakukan pendaftaran online. Saat saya
melakukan registrasi online, dalam website tersebut hanya terdapat dua lokasi
pelaksanaan tes yakni di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta Pusat dan di Institut
Pertanian Bogor. Melalui informasi dari teman-teman lain, penyelenggaraan tes
ini juga dilakukan di Universitas Gadjah Mada sebulan sekali. Saya tidak bisa
memastikan apakah tes ini diselenggarakan di tiap-tiap kota di Indonesia dan
apakah penyelenggara resmi hanya berkutat di Jakarta Pusat dan IPB Bogor.
Intinya dalam melakukan Tes Potensi Akademik pastikan diselenggarakan oleh
UUO-PT Koperasi Bappenas.
Nah sebelum melakukan registrasi online, pastikan
kamu sudah men-transfer biaya tes ke rekening penyelenggara TPA Bappenas sebesar Rp.325.000 dan
pastikan pula kamu memiliki bukti transfer. Setelah memotret bukti transfer,
jangan sampai dibuang soalnya bukti tersebut akan menjadi tiket masuk di hari H
pelaksanaan tes. Simpan di tempat yang paling aman di dompet kamu. Selain itu, siapkan
berkas hasil scan lainnya meliputi ijasah terakhir, foto formal dan KTP/ SIM. Informasi lagi, pastikan jadwal yang kamu tentukan adalah minimal berjarak 1
bulan dari hari dimana kamu melakukan pendaftaran online. Misalnya sekarang kan
1 Maret nah berarti kamu belum boleh mendaftar untuk menjadi peserta tes Bulan
Mei. Ngerti kan? Ngerti yah… ^^
Ngomong-ngomong soal mekanisme
pendaftaran, saya ingin menceritakan sedikit keruwetan saya saat mendaftar.
Saya sudah berkali-kali mengisi data namun ketika meng-klik “daftar” loadingnya
lama sekali dan ujung-ujungnya gagal, padahal koneksi internet yang saya miliki
cukup baik. Hal tersebut berlansung selama dua hari. Untung kuota tes pada
jadwal tersebut ada 400 peserta jadi setidaknya saya tidak terlalu bermuram
durja tapi tetap saja sewaktu-waktu kuota bisa penuh jika saya tidak mengambil
tindakan dengan segera. Maka saya move on mencari koneksi internet di tempat
lain, Alhamdulillah berhasil. Ternyata untuk mendaftar tes ini, koneksi
internet tidak boleh hanya berada pada kisaran “cukup baik”, harus “baik banget”
hahahah. Nah setelah berhasil mendaftar online, saya cukup ragu (saya orangnya
memang baru bisa tenang jika sudah ada kepastian sampai ke akar-akarnya *wanita)
jadi tanpa berpikir panjang, pihak penyelenggaranya saya email lansung.
Mungkin panitia penyelenggaranya lelah
hingga memanggil saya dengan sapaan “ibu”huhuhu. Sekitar 3 jam setelah
percakapan diatas, barulah email dari pihak penyelenggara mengenai kesuksesan
registrasi diberitahukan.. Ampun, kenapa tidak dari tadi -_-
Persiapan???
Setiap orang memiliki tingkat intelegensi
yang berbeda-beda, maka persiapan tiap orang dalam mengikuti tes ini juga
beragam. Teman-teman saya yang di Jogja, sampai-sampai ada yang ke Jakarta jauh
sebelum pelaksanaan tesnya untuk
mengikuti pelatihan TPA seminggu dengan biaya yang “WOW”. Tidak jauh dari
Kampus UGM juga ada pelatihan TPA plus TOEFL yang mumpuni. Cek www.efac.co.id. Kenapa saya tahu? soalnya
sempat tanya-tanya ke Efac soal biaya dan waktu pelatihannya. Heheh tapi ujung-ujungnya
tidak mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut setelah melihat model-model soal
tes TPA di internet.
Saya tidak mengatakan tes ini gampang,
hanya saja menurut saya mempersiapkan diri untuk menghadapi tes ini sangat bisa
dilakukan dengan otodidak dengan bermodal ketekunan berteman dengan kosakata
bahasa Indonesia yang sulit, kemauan mengulang-ulang pelajaran operasi hitung
saat SD dan banyak berlatih.
Di blog ini juga saya ingin merekomendasikan buku
yang menjadi teman sehari-hari saya selama 2 minggu sebelum hari pelaksanaan
tes di Jakarta Pusat. Menemukan buku handal ini juga melalui survey di berbagai
website tanah air heheh dan kesimpulannya buku TPA OTO Bappenas terlaris dan
ter-recommended adalah buku yang disusun oleh Aristo Chandra, Master All of About TPA Bappenas. Buku ini bisa kamu dapatkan di Gramedia,
toko buku terdekat, di Buka Lapak juga ada kok heheheh. Tapi diatas segala
bentuk persiapan, persiapan mencari ridho dan kemudahan urusan dari Allah SWT
adalah tetap yang terpenting.
Dokumentasi Pribadi |
Pelaksanaan
Tes TPA OTO Bappenas???
Jika
amunisi perang sudah disiapkan semampu yang dibisa maka sebaiknya satu hari
sebelum pelaksanaan tes tidak usah belajar lagi, lebih baik persiapkan mental
dan banyak berdzikir agar pikiran menjadi tenang. Ohya jangan lupa siapkan foto berwarna ukuran 3x4 2 lembar,
pensil 2B, rautan, bolpoint, penghapus dan bukti transfer yang asli.
Ohya jika teman-teman memiliki halangan hingga harus melakukan penundaan
jadwal, maka pemberitahuan
penundaan diharuskan memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya dua hari
kerja sebelum pelaksanaan tes dan ini hanya berlaku untuk satu kali penundaan.
Selain itu peserta yang tidak
datang pada hari H tanpa pemberitahuan sebelumnya, uang pendaftaran dinyatakan
hangus. Apalagi peserta yang melakukan pembatalan pada hari H, maka uang
pendaftaran juga dinyatakan hangus.
Mengenai pelaksanaan TES TPA di Jakarta
Pusat, saya menilai ini adalah penyelenggara tes yang sangat memanusiakan
manusia. Pengawasnya luar biasa ramah, sebelum tes diadakan mereka banyak
melucu terlebih dahulu. Peserta juga diberi kotak cemilan dan air putih. Saat
itu ada kurang lebih ada 400 peserta yang mengikuti tes yang dibagi menjadi 2
kelas. Kelasnya super besar tentunya. Ruangannya sangat nyaman. Saya sempat
mengajak wanita di sebelah bangku saya yang seperti berusia kepala empat untuk mengobrol
ringan sebelum tes. Dia mengatakan ini adalah tes ketiganya dan dia belum
mendapat skor yang ia butuhkan. Dalam hati saya, mungkin untuk keperluan S3
barangkali.
Tes berlansung selama 3 jam dengan durasi 60 menit
tiap sub tesnya yang terdiri dari tes kemampuan verbal, numerik dan penalaran. Untuk
tes kemampuan numerik dan penalaran banyak kemiripan soal dengan yang saya
pelajari di buku Pak Aristo Chandra. Nah pada tes kemampuan verbal saya lumayan
tumbang. Kosakata yang keluar banyak yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Padahal
selama dua minggu ini banyak menghafal kosakata tapi tahu-tahunya tidak ada
yang masuk. Hahaha itulah kata, seperti bintang di langit. Jumlahnya banyak dan
melepas ruah. Begitu pulalah yang dinamakan ilmu, ketika kita merasa sudah tahu banyak, tanpa kita sadari ternyata hanya 2-3% saja.
4 hari pasca pelaksanaan tes, kita akan
dikirimkan email mengenai informasi score yang didapat. Mengenai score saya
sendiri, alhamdulillah tidak begitu tinggi sih hahaha tapi setidaknya sudah bisa
dipakai untuk meng-apply tujuan saya melaksanakan tes ini. Ohya satu hal lagi
yang menjadi kesimpatisan saya kepada panitia penyelenggara, peserta diberi
kewenangan apakah akan mengambil sendiri sertifikatnya atau meminta untuk
dikirimkan dengan beban Ongkos Kirim ditanggung oleh UUP-TPA Bappenas.. Oleh karena
saya akan segera pulang ke kampung halaman sehari setelah pelaksanaan tes maka
saya meminta agar panitia mengirimkannya ke alamat saya. Ohya jangan lupa
berterima kasih pada Allah untuk semua kelancaran yang didapat dan apapun
hasilnya maka pastikan bahwa hal tersebut akan menambah rasa syukurmu juga meningkatkan
rasa sabar dan tawakkalmu pada-Nya.
Wa lal-akhiratu khairun laka minal ula. Dan
akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar