Rabu, 01 Maret 2017

TPA OTO BAPPENAS ???

Saya merasa bahwa tes TPA OTO Bappenas sedikit kurang lazim di telinga banyak orang, oleh karena ada beberapa teman yang bertanya-tanya sejak kemarin tentang jenis, penyelenggara dan untuk keperluan apa tes tersebut. Okelah saya menjawabnya melalui tulisan ini karena sejujurnya sekarang saya sedang melakukan terapi untuk diri sendiri, terapi ini kunamai dengan “terapi lebih banyak menggerakkan jari-jari tangan ketimbang mulut” hahaha

TPA adalah singkatan dari Tes Potensi Akademik. Tes ini digunakan sebagai alat seleksi bermacam-macam kebutuhan seperti program beasiswa, penerimaan mahasiswa baru jenjang S2 dan S3, melamar pekerjaan, kenaikan pangkat hingga promosi jabatan. Penyelenggara tes ini adalah Bappenas melalui Unit Pelayanan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA). Tes ini dirancang untuk mengukur potensi intelektual seseorang yang nilainya berkisar dari 200 hingga 800.

Doc. Google
Beberapa orang sempat nimbrung “Untuk apa mengikuti tes ini, toh tiap-tiap kampus dan perusahaan memiliki penyelenggaraan tes TPA sendiri-sendiri semisal PaPs UGM atau SIMAK UI”, benar guys, tetapi ibarat Sertifikat TOEFL ITP yang diselenggarakan oleh ETS, Sertifikat TPA OTO Bappenas pun bergaransi umum yang bisa dipakai di banyak instansi dan institut. Sehingga dengan hanya melampirkan sertifikat ini maka biasanya kita tidak perlu lagi melakukan tes serupa ketika ingin melanjutkan sekolah atau mendaftar pekerjaan. Ada pula sih beberapa tempat yang tetap mengharuskan tes TPA lagi meskipun kita sudah memiliki stok nilai baik di TPA OTO Bappenas tapi jumlahnya tidak begitu banyak kok.

Cara mendaftar???
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengecek jadwal penyelenggaraan tes TPA OTO Bappenas di koperasi.bappenas.go.id. Nah setelah menemukan jadwal dan lokasi tes yang cocok maka mulailah melakukan pendaftaran online. Saat saya melakukan registrasi online, dalam website tersebut hanya terdapat dua lokasi pelaksanaan tes yakni di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta Pusat dan di Institut Pertanian Bogor. Melalui informasi dari teman-teman lain, penyelenggaraan tes ini juga dilakukan di Universitas Gadjah Mada sebulan sekali. Saya tidak bisa memastikan apakah tes ini diselenggarakan di tiap-tiap kota di Indonesia dan apakah penyelenggara resmi hanya berkutat di Jakarta Pusat dan IPB Bogor. Intinya dalam melakukan Tes Potensi Akademik pastikan diselenggarakan oleh UUO-PT Koperasi Bappenas.

Nah sebelum melakukan registrasi online, pastikan kamu sudah men-transfer biaya tes ke rekening penyelenggara TPA Bappenas sebesar Rp.325.000 dan pastikan pula kamu memiliki bukti transfer. Setelah memotret bukti transfer, jangan sampai dibuang soalnya bukti tersebut akan menjadi tiket masuk di hari H pelaksanaan tes. Simpan di tempat yang paling aman di dompet kamu. Selain itu, siapkan berkas hasil scan lainnya meliputi ijasah terakhir, foto formal dan KTP/ SIM. Informasi lagi, pastikan jadwal yang kamu tentukan adalah minimal berjarak 1 bulan dari hari dimana kamu melakukan pendaftaran online. Misalnya sekarang kan 1 Maret nah berarti kamu belum boleh mendaftar untuk menjadi peserta tes Bulan Mei. Ngerti kan? Ngerti yah… ^^

Ngomong-ngomong soal mekanisme pendaftaran, saya ingin menceritakan sedikit keruwetan saya saat mendaftar. Saya sudah berkali-kali mengisi data namun ketika meng-klik “daftar” loadingnya lama sekali dan ujung-ujungnya gagal, padahal koneksi internet yang saya miliki cukup baik. Hal tersebut berlansung selama dua hari. Untung kuota tes pada jadwal tersebut ada 400 peserta jadi setidaknya saya tidak terlalu bermuram durja tapi tetap saja sewaktu-waktu kuota bisa penuh jika saya tidak mengambil tindakan dengan segera. Maka saya move on mencari koneksi internet di tempat lain, Alhamdulillah berhasil. Ternyata untuk mendaftar tes ini, koneksi internet tidak boleh hanya berada pada kisaran “cukup baik”, harus “baik banget” hahahah. Nah setelah berhasil mendaftar online, saya cukup ragu (saya orangnya memang baru bisa tenang jika sudah ada kepastian sampai ke akar-akarnya *wanita) jadi tanpa berpikir panjang, pihak penyelenggaranya saya email lansung.


Mungkin panitia penyelenggaranya lelah hingga memanggil saya dengan sapaan “ibu”huhuhu. Sekitar 3 jam setelah percakapan diatas, barulah email dari pihak penyelenggara mengenai kesuksesan registrasi diberitahukan.. Ampun, kenapa tidak dari tadi -_- 

Persiapan???
Setiap orang memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda, maka persiapan tiap orang dalam mengikuti tes ini juga beragam. Teman-teman saya yang di Jogja, sampai-sampai ada yang ke Jakarta jauh sebelum pelaksanaan  tesnya untuk mengikuti pelatihan TPA seminggu dengan biaya yang “WOW”. Tidak jauh dari Kampus UGM juga ada pelatihan TPA plus TOEFL yang mumpuni. Cek www.efac.co.id. Kenapa saya tahu? soalnya sempat tanya-tanya ke Efac soal biaya dan waktu pelatihannya. Heheh tapi ujung-ujungnya tidak mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut setelah melihat model-model soal tes TPA di internet.

Saya tidak mengatakan tes ini gampang, hanya saja menurut saya mempersiapkan diri untuk menghadapi tes ini sangat bisa dilakukan dengan otodidak dengan bermodal ketekunan berteman dengan kosakata bahasa Indonesia yang sulit, kemauan mengulang-ulang pelajaran operasi hitung saat SD dan banyak berlatih. 

Dokumentasi Pribadi
Di blog ini juga saya ingin merekomendasikan buku yang menjadi teman sehari-hari saya selama 2 minggu sebelum hari pelaksanaan tes di Jakarta Pusat. Menemukan buku handal ini juga melalui survey di berbagai website tanah air heheh dan kesimpulannya buku TPA OTO Bappenas terlaris dan ter-recommended adalah buku yang disusun oleh Aristo Chandra, Master All of About TPA Bappenas. Buku ini bisa kamu dapatkan di Gramedia, toko buku terdekat, di Buka Lapak juga ada kok heheheh. Tapi diatas segala bentuk persiapan, persiapan mencari ridho dan kemudahan urusan dari Allah SWT adalah tetap yang terpenting. 

Pelaksanaan Tes TPA OTO Bappenas???
Jika amunisi perang sudah disiapkan semampu yang dibisa maka sebaiknya satu hari sebelum pelaksanaan tes tidak usah belajar lagi, lebih baik persiapkan mental dan banyak berdzikir agar pikiran menjadi tenang. Ohya jangan lupa siapkan foto berwarna ukuran 3x4 2 lembar, pensil 2B, rautan, bolpoint, penghapus dan bukti transfer yang asli. Ohya jika teman-teman memiliki halangan hingga harus melakukan penundaan jadwal, maka pemberitahuan penundaan diharuskan memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya dua hari kerja sebelum pelaksanaan tes dan ini hanya berlaku untuk satu kali penundaan. Selain itu peserta yang tidak datang pada hari H tanpa pemberitahuan sebelumnya, uang pendaftaran dinyatakan hangus. Apalagi peserta yang melakukan pembatalan pada hari H, maka uang pendaftaran juga dinyatakan hangus.

Mengenai pelaksanaan TES TPA di Jakarta Pusat, saya menilai ini adalah penyelenggara tes yang sangat memanusiakan manusia. Pengawasnya luar biasa ramah, sebelum tes diadakan mereka banyak melucu terlebih dahulu. Peserta juga diberi kotak cemilan dan air putih. Saat itu ada kurang lebih ada 400 peserta yang mengikuti tes yang dibagi menjadi 2 kelas. Kelasnya super besar tentunya. Ruangannya sangat nyaman. Saya sempat mengajak wanita di sebelah bangku saya yang seperti berusia kepala empat untuk mengobrol ringan sebelum tes. Dia mengatakan ini adalah tes ketiganya dan dia belum mendapat skor yang ia butuhkan. Dalam hati saya, mungkin untuk keperluan S3 barangkali.

Tes berlansung selama 3 jam dengan durasi 60 menit tiap sub tesnya yang terdiri dari tes kemampuan verbal, numerik dan penalaran. Untuk tes kemampuan numerik dan penalaran banyak kemiripan soal dengan yang saya pelajari di buku Pak Aristo Chandra. Nah pada tes kemampuan verbal saya lumayan tumbang. Kosakata yang keluar banyak yang  tidak pernah saya dengar sebelumnya. Padahal selama dua minggu ini banyak menghafal kosakata tapi tahu-tahunya tidak ada yang masuk. Hahaha itulah kata, seperti bintang di langit. Jumlahnya banyak dan melepas ruah. Begitu pulalah yang dinamakan ilmu, ketika kita merasa sudah tahu banyak, tanpa kita sadari ternyata hanya 2-3% saja.

4 hari pasca pelaksanaan tes, kita akan dikirimkan email mengenai informasi score yang didapat. Mengenai score saya sendiri, alhamdulillah tidak begitu tinggi sih hahaha tapi setidaknya sudah bisa dipakai untuk meng-apply tujuan saya melaksanakan tes ini. Ohya satu hal lagi yang menjadi kesimpatisan saya kepada panitia penyelenggara, peserta diberi kewenangan apakah akan mengambil sendiri sertifikatnya atau meminta untuk dikirimkan dengan beban Ongkos Kirim ditanggung oleh UUP-TPA Bappenas.. Oleh karena saya akan segera pulang ke kampung halaman sehari setelah pelaksanaan tes maka saya meminta agar panitia mengirimkannya ke alamat saya. Ohya jangan lupa berterima kasih pada Allah untuk semua kelancaran yang didapat dan apapun hasilnya maka pastikan bahwa hal tersebut akan menambah rasa syukurmu juga meningkatkan rasa sabar dan tawakkalmu pada-Nya.

Wa lal-akhiratu khairun laka minal ula. Dan akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger