Jumat, 11 November 2016

Hujan, Sendal Jepit dan Kaos Kaki Basah

Saat tulisan ini dibuat, hujan turun deras, kaki dingin, sandal jepit penuh pasir basah, kaos kaki berubah warna, kenangan melayang-melayang lalu pikiran menelisik lebih dalam makna hidup ini.
Hujan memang selalu mengundang sesuatu yang dinamakan dengan “bawa perasaan”
Yah setinggi-tingginya tingkat kedewasaan seseorang, ia pasti pernah merasakan pikirannya terhanyut dalam nuansa hujan dimana hanya menyisakan dua hal “Genangan dan Kenangan”

Dokumentasi Pribadi Saat Berteduh di Tulungrejo

Sandal jepit dan kaos kaki basah.
Saya kadang bertanya untuk apa memakai kaos kaki ketika keluar rumah dalam keadaan hujan? Hanya mengundang basah dan jelas akan basah. Mengundang flu dan menambah dingin. Tetapi ternyata sekalipun banyak hal yang membuat kita memuseumkan kaos kaki saat musim hujan, banyak pula perkara yang mendorong untuk tetap memakai kaos kaki seperti biasanya.

Siapa bilang taat itu gampang? Siapapun yang memutuskan untuk taat pasti akan merasakan dirinya membutuhkan banyak keikhlasan setiap harinya. Filosofinya seperti saat sedang membungkus kado. Kado selalu dibungkus seutuhnya, kadang juga dibungkus begitu misterius agar yang menerima kadonya tidak mudah menebak. Kado-kado itu seperti halnya diri saya dan perempuan baligh diseluruh dunia. Saat saya membungkus diri saya tapi kaki saya telanjang atau bentuk badan saya tertebak, tentu saya bukanlah termasuk seorang pembungkus yang baik.
Hujan adalah ujiannya. Allah ingin melihat siapa yang kaki-kakinya masih tertutup rapat.

Lalu ada apa dengan sandal jepit?
Ini hanya tentang sebuah rasa kenyamanan. Kenyamanan yang mengalahkan urusan penglihatan orang-orang. Saat perempuan benar-benar tulus untuk semata-mata mengharapkan ridho-Nya, mereka cenderung mulai malas menarik banyak perhatian pada hal-hal yang sifatnya tidak perlu.
Wah..Hujannya sudah reda, matahari luar biasa terang.

Saatnya memakai kaos kaki cadangan. Terima kasih Allah SWT, seiring dengan usaha mencoba untuk taat ini, Engkau selingi dengan rezeki yang membuat saya bisa membeli banyak kaos kaki.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger